Rumus Menentukan Sampling

1. Slovin (Dalam Riduwan, 2005 : 65) 

Rumus slovin adalah sebuah rumus atau formula untuk menghitung jumlah sampel minimal apabila perilaku dari sebuah populasi tidak diketahui secara pasti. Rumus ini pertama kali diperkenalkan oleh Slovin pada tahun 1960. 







dengan :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang bisa ditolerir, misalnya 5%

Contoh soal :

Seorang Supervisor ditugaskan pada sebuah Perusahaan A oleh Manajemennya, untuk melakukan penelitian, tentang Pengaruh pembentukan tunjangan transportasi terhadap kinerja Karyawan pada Perusahaan A tersebut.

Jumlah seluruh Karyawan pada Perusahaan A tersebut sebanyak 1.000 orang. Oleh karena itu Seorang Supervisor tersebut dalam menghemat waktu dan biaya memutuskan untuk melakukan penelitiannya. Berapa ukuran sampel jika batas toleransi kesalahannya sebesar 10%? 

Jawaban :








n = 1000 / ( 1 + 1000.(10%.2)

n = 1000 / ( 1 + 1000.(0,1.2)

n = 1000 / ( 1 + 1000.(0,01)

n = 1000 / ( 1 + 10)

n = 1000 / 11

n = 90,9 ⇒ Digenapkan menjadi 91 Karyawan.


2. Notoadmojo (2007)

Besar sampel dalam penelitian menurut Notoadmojo, (2007) diambil berdasarkan rumus berikut : 






dengan :

n : Jumlah Sampel

N : Jumlah Populasi

d : tingkat kepercayaan / ketepatan (0,05)

Contoh Soal :

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu-bu yang memiliki balita yang terdaftar di posyandu Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan di wilayah kerja Puskesmas Natar yang berjumlah sebanyak 270 populasi. Berapa jumlah sampelnya?

Jawaban :








3. Jacob Cohen

Rumus ini dikemukakan oleh Jacob Cohen dan digunakan untuk pengambilan sampel yang belum diketahui jumlah populasinya.

Cohen menetapkan ukuran sampel berdasarkan teknik analisis data yang digunakan. Menurutnya, terdapat empat faktor yang menjadi penentu untuk menetapkan ukuran sampel yaitu ukuran sampel, significance, directionality, dan ukuran efek. 

Notasi dari rumus jacob cohen adalah sebagai berikut:





N merupakan ukuran sampel yang dicari; t merujuk pada tabel signifikansi yaitu 1% dari banyaknya variabel yang terkait dalam penelitian; f2 adalah ukuran efek (effect size); u adalah banyaknya variabel dalam penelitian.  Nah itu dia penjelasan tentang populasi dan sampel.


4. Formula Cochran, W.G. (1997)

Rumus Cochran untuk data kategori

n=z2(p)(q)

e2

Dengan:

n = ukuran sampel yang akan kita cari

z = nilai tabel z atau tabel distribusi normal

p = proporsi kategori dari total seluruh kategori. Nilainya berupa nilai desimal antara 0-1, misal 0.5, 0.2, dst.

q = proporsi kategori lain

e = margin error

Rumus Cochran untuk data kontinyu

n=z2 s2

e2

Dengan:
n = ukuran sampel yang akan dicari
z = nilai z berdasarkan pada alpha tertentu
s = standard deviasi dari populasi
e = margin error

Rumus Cochran untuk data kategori

n=z2(p)(q)

e2

Dengan:

n = ukuran sampel yang akan kita cari

z = nilai tabel z atau tabel distribusi normal

p = proporsi kategori dari total seluruh kategori. Nilainya berupa nilai desimal antara 0-1, misal 0.5, 0.2, dst.

q = proporsi kategori lain

e = margin error

Rumus Cochran untuk data kontinyu

n=z2 s2

e2

Dengan:
n = ukuran sampel yang akan dicari
z = nilai z berdasarkan pada alpha tertentu
s = standard deviasi dari populasi
e = margin error


Referensi :

http://widiailmiah.blogspot.com/2018/01/populasi-dan-sampel.html
http://bhimashraf.blogspot.com/2010/12/populasi-dan-sampel.html
https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/
https://deepublishstore.com/blog/populasi-dan-sampel/

Postingan populer dari blog ini

Usability Testing

Ubiquitous Computing

Model Pada Life Cycle Software